√Peribahasa Favorit
Namanya juga mencari informasi, tentu dibutuhkan keterbukaan dari Anda, dalam artian bahwa apa yang akan kami jelaskan disini tentu membutuhkan sedikit waktu dalam membacanya baru bisa memahaminya. Untuk itu buka lebar-lebar pikiran Anda supaya dapat menangkap "pengetahuan" baru yang akan kami bahas sebentar lagi. Berikut penjelasannya.
Pembahasan Lengkap Peribahasa Favorit
Peribahasa Favorit adalah hal yang sangat dicari saat ini, karena dalam kesenian bahasa indonesia Peribahasa itu dikelompokan dalam kata yang memiliki susunan yang tepat dan juga mengandung aturan sebuah berperilaku.
Dan diketahui bahwa peribahasa ini juga ada yang berisi nasihat, perbandingan atau perumpamaan, prinsip hidup. Peribahasapun biasanya menggunakan kata kiasan untuk mempertegas maksud tertentu.
Nah untuk sekarang yang sedang mencari tentang peribahasa terfavorite saat ini, anda semua bisa membacanya di artikel ini sampai selesai ya.
Karena quipper.co.id sudah menyiapkan 50+ kumpulan peribahasa favorit dan terbaru yang bisa anda gunakan untuk belajar. Selamat belajar!
Peribahasa Favorit

A
Air beriak tandanya tidak dalam : Bahwa orang yang banyak bicara / sombong itu biasanya kurang ilmu.
Air tenang itu menghanyutkan : Orang yang pendiam itu biasanya banyak ilmu.
Air susu dibalas air tuba : Kebaikan dibalas kejahatan.
Asam di darat garam di laut, Garam dilaut asam di gunung : Biarpun jauh tempat tinggalnya, kalau memang jodoh pasti jadi suami istri.
Ada gula ada semut : Dimana banyak kesenangan disitulah banyak orang datang.
B
Bagai air di daun talas : Selalu berubah – ubah atau tidak tetap pendirian.
Bagai anak ayam kehilangan induk : Ribut atau cerai berai kehilangan tumpuan.
Biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu : Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
Bagai kebakaran jenggot : Bingung tidak karuan.
Bayangan sepanjang badan : Tetap benar menurut keadaannya (harapannya, kemampuannya).
Bagai pinang dibelah dua : Sama benar, serupa benar.
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing : Suka duka, baik buruk sama ditanggung.
Buruk rupa cermin dibelah : Menyalahkan orang atau hal lain meskipun dia sendiri yang salah, bodoh sebagainya.
Bumi tak selebar daun kelor : Dunia tidak sempit.
Bagai mendapat durian runtuh : Mendapat keuntungan yang tidak disangka – sangka atau tidak dengan bersusah payah.
Bumi tak selebar daun kelor : Dunia tidak sempit.
C
Cepat kaki ringan tangan : Suka menolong sesama umat.
Cepat kaki ringan tangan : Suka menolong sesama umat.
D
Diam seribu basa : Diam sama sekali (tidak berkata sepatah kata).
Duduk sama rendah berdiri sama tinggi : Sejajar kedudukannya (tingkatannya, atau martabatnya).
E
Esa hilang dua terbilang : Berusaha terus dengan keras hati maksud tercapai.
G
Gajah berjuang sama gajah pelanduk (kancil) mati ditengah – tengah : Jika terjadi pertengkaran (peperangan) antara orang – orang (negara – negara) besar, maka orang – orang kecil (negara – negara) kecil yang celaka.
H
Harimau mati akan meninggalkan belang, gajah mati akan meninggalkan gading, orang mati akan meninggalkan nama : Orang baik itu akan selalu meninggalkan nama baik sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk.
Habis manis sepah dibuang : Sesudah tidak berguna lagi lalu dibuang (tiada) dipedulikan lagi dsb.
Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai : Orang yang hidup hemat akan menjadi kaya, orang yang rajin belajar akan menjadi pandai.
Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri : Sebaik – baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri.
I
Ilmu padi makin berisi makin merunduk : Makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri.
K
Kepala sama berbulu, pendapat berlain – lain : Setiap orang berlainan pendapat.
Karena nila setitik rusak susu sebelanga : Karena kejahatan atau kesalahan yang kecil hilang kebaikan yang diperbuat.
Kemana angin bertiup kesitu condongnya : Tidak teguh pendiriannya.
Kecil – kecil cabe rawit : Kecil, tetapi cerdik (berani membahayakan).
Kata berjawab gayung bersambut : Balas membalas kecaman dengan cepat dan tepat.
Kuman diseberang kelihatan, gajah di pelupuk mata tidak tampak : Kesalahan (kekurangan) orang lain biar kecil sekali akan kelihatan tetapi kesalahan (kekurangan) sendiri meskipun besar tidak kelihatan.
Kuman diseberang kelihatan, gajah di pelupuk mata tidak tampak : Kesalahan (kekurangan) orang lain biar kecil sekali akan kelihatan tetapi kesalahan (kekurangan) sendiri meskipun besar tidak kelihatan.
L
Lempar batu sembunyi tangan : Tidak bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
Lain ladang lain belalang : Tiap – tiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya.
Layang – layang putus talinya : Seseorang yang sudah putus harapan sudah tidak berdaya lagi hanya berserah kepada nasib.
Lain ladang lain belalang : Tiap – tiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya.
Layang – layang putus talinya : Seseorang yang sudah putus harapan sudah tidak berdaya lagi hanya berserah kepada nasib.
M
Memancing di air keruh : Mencari keuntungan dalam perselisihan orang.
Menegakkan benang basah : Melakukan pekerjaan mustahil dapat dilakukan.
Menobok kawan sering dalam lipatan : Mencelakakan teman sendiri.
Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak : Menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan.
Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan : Tidak mendengarkan nasihat.
S
Selama hayat dikandung badan : Selama kita masih hidup.
Sehari selembar benang, lama – lama akan menjadi sehelai kain : Pekerjaan sulit yang dikerjakan penuh kesabaran, lama – lama akan berhasil juga.
Seperti cacing kepanasan : Tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu dan sebagainya).
Si cebol hendak mencapai bulan (bintang) : Menghendaki sesuatu yang sulit dicapai.
Sekali rengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui : Sekali melakukan pekerjaan beberapa maksud tercapai.
Seperti kerbau dicocok hidung : Selalu menurut saja karena kebodohannya.
Seperti katak didalam tempurung : Sangat picik pengetahuan, makin kurang luas pandangannya.
T
Tercoreng arang di muka : Mendapat malu.
Tak ada gading yang tak retak : Tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya.
Tak akan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah ia : Jangan tergesa – gesa mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti.
U
Utang emas dapat dapat dibayar, utang budi dibawa mati : Kebaikan orang akan diingat selama – lamanya.
Sekian!
The post Peribahasa Favorit appeared first on Quipper.Co.Id.
Itulah tadi ulasan tentang Peribahasa Favorit yang dapat kami sampaikan untuk Sobat pembaca semuanya. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih karena sudah mengunjungi situs quippercoid. blogspot. com dan membaca urian diatas hingga selesai. Semoga apa yang kami sampaikan diatas dapat menambah wawasan kita semuanya, tertama untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Ingat untuk selalu bahagia dan sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Post a Comment for "√Peribahasa Favorit"